Sabtu, 28 Juni 2014

The Concept Of YOLO - Jangan Sampai Nyesel Belakangan!!!

Diposting oleh Unknown di 04.24



You Only Live Once! Kalimat tersebut sering sekali saya dengar dari teman saya ketika saya tidak berani mengikuti ajakan mereka untuk melakukan hal-hal yang ekstrim. Mereka selalu menganggap masa muda saya kurang asik dan kurang seru. Selain itu, mereka selalu bilang bahwa kita hidup cuma sekali apa salahnya dibuat bersenang-senang dan harusnya saya seperti mereka, memegang prinsip Y.O.L.O agar hidup penuh warna, daripada nanti saat udah tua kita nyesel karena kita gak pernah bersenang-senang di masa muda kita. Memang benar sekali sih apa yang mereka bilang. Akan tetapi cara mereka bersenang-senang itu loh yang kurang sesuai dengan diri saya. Menurut mereka anak muda harus sering clubbing, maen jauh-jauh kesana kesini (gak perlu izin ortu), ngafe sampai pagi, dan hah tau deh lupa. Ya boleh aja kalau saya dibinga cupu sama teman-teman saya. Jujur saja, bukannya takut tapi saya sendiri sama sekali tidak menaruh minat dengan hal-hal seperti itu. Saya sendiri bukan anak baik-baik sih yang selalu di rumah, saya sendiri suka shopping, jalan-jalan ke mall, atau pacaran. Ya saya pernah pacaran karena orang tua tidak pernah melarang saya. Saya juga pernah jadi anak bandel waktu SMA. Tetapi catatan saya, kebandelan saya harus bisa diceritakan ke orang tua saya. Saya harus tetap lapor ke orang tua saya tentang kebandelan saya. Jadi, gak mungkin sekali saya cerita ke orang tua kalau saya sering clubbing atau ngerokok. Saya gak mau juga sih bikin orang tua galau karena saya.
Setelah dipikir matang-matang dan setelah sekian lama saya menolak prinsip YOLO dari teman-teman saya. Akhirnya saya menyerah. Saya rasa hidup saya selama ini memang kurang berwarna, kurang ada taste, hidup saya gak asik dan gak seru. Oke saya putuskan kalau saya menerima dan melekatkan prinsip YOLO mereka pada diri saya. Ya, saya akan memperbarui hidup saya dengan prinsip tersebut, YOLO!!!
Setelah itu, saya langsung mengirim pesan kepada teman-teman saya untuk mengucapkan maaf dan berterima kasih pada mereka. Saya meminta maaf karena dulu saya menganggap remeh prinsip YOLO mereka dan enggan untuk membenarkan kekuatan dari prinsip tersebut. Saya juga berterima kasih karena mereka telah menyadarkan saya, ya prinsip YOLO itu memang hebat. Prinsip itu yang menguatkan saya ketika saya mendapati suatu masalah. Terima kasih teman-temanku!
Walaupun pada akhirnya saya juga memiliki YOLO dalam hidup saya, tetapi saya beda asumsi dengan teman-teman saya. Kalau mereka berpikiran hidup cuma sekali dan harus dibuat “bersenang-senang”. It’s ok, saya juga demikian, tetapi bersenang-senang dengan cara saya sendiri. Tidak seperti mereka. Menurut saya, hidup memang sekali dan kita harus memanfaatkan waktu kita dengan sebaik mungkin. Disinilah kita yang menentukan sendiri-sendiri bagaimana cara kita memanfaatkan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya. Sedangkan saya sendiri menikmati prinsip YOLO saya dengan cara menjaga perasaan orang-orang di sekitar saya, terutama keluarga dan teman-teman. Saya mulai sadar bahwa kita tidak perlu menyerang orang yang kita sayangi dengan kata-kata yang menyakitkan dan apabila kita mendapati suatu perkataan yang menyinggung perasaan kita, alangkah baiknya kita tersenyum dan meredam amarah, no avenged! Kita hidup cuma sekali jangan dibuat nyakitin perasaan orang. Selain itu, bagaimana kalau kita berusaha untuk menyenangkan hati orang lain dan membantu orang yang mengalami kesusahan. Hal tersebut bisa dibikin susah dan juga bisa jadi mudah tergantung bagaimana niat kita. Menurut saya apabila kita mampu menjadi orang yang menyenangkan bagi orang lain adalah suatu hal yang membanggakan dalam hidup. Itulah YOLO saya!!! Bagaimana dengan YOLO kalian?

0 komentar:

Posting Komentar

 

Lucy's Living Room Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos