Minggu, 29 Juni 2014

Bienvenue Ellebhant!

Diposting oleh Unknown di 00.42 0 komentar

Selamat datang boneka gajah! Aku kasih kamu nama Elle, nama panjang kamu Ellebhant. Nama yang cantik. 


Mengucapkan selamat datang bagi yang baru dan selamat datang pula bagi yang lama. Entah apa maksud kamu dengan menghadirkan boneka gajah baru untukku. Kamu yang lama sekali pergi dari hidupku dan kisah kita yang seolah-olah tidak pernah ada habisnya sekalipun sudah terpisah. Tiba-tiba kau hadir kembali tanpa ada firasat apapun dalam diriku. Begitu kaget melihat bahwa kau benar-benar ada di depan rumahku dengan sebuah boneka gajah. Tanggal 28 Juni 2014 di hari sabtu malam, kejadian ini mengingatkanku 4 tahun yang lalu di bulan yang sama, kau membawakanku boneka kelinci, saat itu kita masih bersama belum terpisah, jadi wajar saja kau beri aku hadiah. Tapi kali ini rasanya kau memberiku boneka tanpa alasan, kita bukan pasangan lagi, kita bukan sahabat, mungkin lebih tepatnya hanya mantan pasangan. Tapi, kenapa kau masih memberiku boneka? Oke, aku tahu saat kau kutanya kenapa ngasih boneka gajah untukku? Kau hanya tersenyum dan terakhir saat kau akan pamit pulang, kau minta padaku untuk tetap fokus kuliah, fokus belajar, fokus buat masa depan. Kau memintaku untuk tidak memikirkan hal yang buruk. 

Selama 4 tahun kita berpisah entah apa yang ada diantara kita. Sejatinya kita sudah tidak memiliki hubungan yang spesial lagi. Bahkan mungkin aku selalu berusaha menjauhimu, mungkin kau juga sama denganku. Tapi terkadang memang ada suatu keadaan yang tidak bisa dihindari sehingga kita harus bertemu lagi. Selama ini aku yang paling sering bersalah padamu, aku yang selalu salah bersikap terhadapmu, dan mungkin karenamu lah aku sering bertanya-tanya soal firasat. Sering sekali firasat akan kehadiranmu muncul dan setelah itu dalam kenyataan pun kau akhirnya muncul. Semua yang terlihat terkadang hanya seperti manipulasi saja, seperti kita berdua berusaha berpura-pura menutupi apa yang sebenarnya terjadi diantara kita. Sebenarnya kita saling tahu tetapi kita saling menutupinya, berpura-pura tidak tahu, berpura-pura terkejut, berpura-pura bodoh, berpura-pura bahagia, berpura-pura tidak ada yang istimewa lagi. Saat itulah firasatku selalu mengatakan hal yang berbeda dari kepura-puraan kita. 

Setahun terakhir saat itu juga terakhir kita bertemu sebelum kau kembali memberi sebuah boneka gajah. Kau bilang kau sudah memiliki pasangan yang baru. Kabar yang cukup melegakan, mungkin inilah yang membuat jalan yang kita miliki benar-benar harus ditutup. Aku harus menghapus bersih tentangmu dan kau tidak boleh lagi hadir dalam hidupku. Bukan karena aku cemburu atau aku tidak rela, namun aku sangat menghargai perasaan wanita, aku tidak ingin pasangan barumu sakit hati karena aku. Aku akan menghindarimu walaupun kita sudah pernah berjanji untuk bersahabat selamanya, tapi entahlah aku yang mengingkari, aku tidak ingin bersahabat denganmu, terlalu sulit untukku. Lagi-lagi aku salah akibat kecerobohanku dan membuat pasanganmu sakit hati. Aku sungguh menyesal dan aku berjanji sekali lagi kau sudah tidak ada dalam hidupku. Aku akan melupakanmu tanpa membencimu, tanpa merindukanmu, tanpa mengenangmu. Kau sudah tidak ada di duniaku aku akan berusaha menghindarimu. Semua ini aku lakukan karena aku juga punya kisah cinta lain selain denganmu, sepertinya ini akan lebih baik buat kita berdua. Deal!

Beberapa bulan terakhir semenjak kejadian aku menyakiti cewek kamu, aku benar-benar bisa membuatmu hilang dalam hidupku. Kau sudah tidak penting lagi, sudah tidak ada lagu lagi untukmu, sudah tidak muncul lagi di mimpiku. Aku sangat tenang dengan kesendirianku. Namun kenapa tanpa memberi kabar terlebih dulu tiba-tiba kau muncul begitu saja di depan rumahku dengan boneka gajah itu. Lucu sekali serasa memiliki kisah di lagunya Maudy Ayunda – Tahu Diri.
“Hai, selamat bertemu lagi. Aku sudah lama menghindarimu. Sial ku lah, kau ada disini”

Lalu sekarang, apa kau tahu apa yang ada dipikiranku setelah kau hadir tiba-tiba? Aku hanya memikirkan siapa kau sebenarnya? Apa kau lelaki yang terlalu mudah memberikan boneka pada setiap mantanmu? Atau cuma aku? Bagaimana perasaan cewekmu? Apa kau benar-benar menyayangi dan mencintai cewekmu? Lalu, kau anggap aku ini siapa? Bagaimana perasaanmu kepadaku saat ini? Apa motivasi kamu dengan memberiku boneka? Apa maumu?!


 

 

Sabtu, 28 Juni 2014

The Concept Of YOLO - Jangan Sampai Nyesel Belakangan!!!

Diposting oleh Unknown di 04.24 0 komentar



You Only Live Once! Kalimat tersebut sering sekali saya dengar dari teman saya ketika saya tidak berani mengikuti ajakan mereka untuk melakukan hal-hal yang ekstrim. Mereka selalu menganggap masa muda saya kurang asik dan kurang seru. Selain itu, mereka selalu bilang bahwa kita hidup cuma sekali apa salahnya dibuat bersenang-senang dan harusnya saya seperti mereka, memegang prinsip Y.O.L.O agar hidup penuh warna, daripada nanti saat udah tua kita nyesel karena kita gak pernah bersenang-senang di masa muda kita. Memang benar sekali sih apa yang mereka bilang. Akan tetapi cara mereka bersenang-senang itu loh yang kurang sesuai dengan diri saya. Menurut mereka anak muda harus sering clubbing, maen jauh-jauh kesana kesini (gak perlu izin ortu), ngafe sampai pagi, dan hah tau deh lupa. Ya boleh aja kalau saya dibinga cupu sama teman-teman saya. Jujur saja, bukannya takut tapi saya sendiri sama sekali tidak menaruh minat dengan hal-hal seperti itu. Saya sendiri bukan anak baik-baik sih yang selalu di rumah, saya sendiri suka shopping, jalan-jalan ke mall, atau pacaran. Ya saya pernah pacaran karena orang tua tidak pernah melarang saya. Saya juga pernah jadi anak bandel waktu SMA. Tetapi catatan saya, kebandelan saya harus bisa diceritakan ke orang tua saya. Saya harus tetap lapor ke orang tua saya tentang kebandelan saya. Jadi, gak mungkin sekali saya cerita ke orang tua kalau saya sering clubbing atau ngerokok. Saya gak mau juga sih bikin orang tua galau karena saya.
Setelah dipikir matang-matang dan setelah sekian lama saya menolak prinsip YOLO dari teman-teman saya. Akhirnya saya menyerah. Saya rasa hidup saya selama ini memang kurang berwarna, kurang ada taste, hidup saya gak asik dan gak seru. Oke saya putuskan kalau saya menerima dan melekatkan prinsip YOLO mereka pada diri saya. Ya, saya akan memperbarui hidup saya dengan prinsip tersebut, YOLO!!!
Setelah itu, saya langsung mengirim pesan kepada teman-teman saya untuk mengucapkan maaf dan berterima kasih pada mereka. Saya meminta maaf karena dulu saya menganggap remeh prinsip YOLO mereka dan enggan untuk membenarkan kekuatan dari prinsip tersebut. Saya juga berterima kasih karena mereka telah menyadarkan saya, ya prinsip YOLO itu memang hebat. Prinsip itu yang menguatkan saya ketika saya mendapati suatu masalah. Terima kasih teman-temanku!
Walaupun pada akhirnya saya juga memiliki YOLO dalam hidup saya, tetapi saya beda asumsi dengan teman-teman saya. Kalau mereka berpikiran hidup cuma sekali dan harus dibuat “bersenang-senang”. It’s ok, saya juga demikian, tetapi bersenang-senang dengan cara saya sendiri. Tidak seperti mereka. Menurut saya, hidup memang sekali dan kita harus memanfaatkan waktu kita dengan sebaik mungkin. Disinilah kita yang menentukan sendiri-sendiri bagaimana cara kita memanfaatkan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya. Sedangkan saya sendiri menikmati prinsip YOLO saya dengan cara menjaga perasaan orang-orang di sekitar saya, terutama keluarga dan teman-teman. Saya mulai sadar bahwa kita tidak perlu menyerang orang yang kita sayangi dengan kata-kata yang menyakitkan dan apabila kita mendapati suatu perkataan yang menyinggung perasaan kita, alangkah baiknya kita tersenyum dan meredam amarah, no avenged! Kita hidup cuma sekali jangan dibuat nyakitin perasaan orang. Selain itu, bagaimana kalau kita berusaha untuk menyenangkan hati orang lain dan membantu orang yang mengalami kesusahan. Hal tersebut bisa dibikin susah dan juga bisa jadi mudah tergantung bagaimana niat kita. Menurut saya apabila kita mampu menjadi orang yang menyenangkan bagi orang lain adalah suatu hal yang membanggakan dalam hidup. Itulah YOLO saya!!! Bagaimana dengan YOLO kalian?
 

Lucy's Living Room Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos